“Anak dari klan yang jatuh,” suara Gu You menggelegar, “datanglah bersamaku ke Klan Jiwa, atau hadapilah neraka di sini!”
Xiao Yan menatapnya dengan dingin. Api surgawi bergolak di sekeliling tubuhnya, membentuk bunga teratai yang berputar perlahan — Flame Lotus yang bahkan menantang surga.
“Kalau begitu,” katanya lirih, “izinkan aku menguji batasku.”
Langit terbakar. Api Pembakar Surga Kaisar Emas meledak dari tubuhnya, melahap udara dan membentuk formasi raksasa di angkasa. Gu You terkekeh — namun di balik tawa itu, ketegangan jelas terasa. Pertempuran pun dimulai.
Petir dan api menari. Gunung runtuh, langit robek, dan lembah berubah menjadi lautan api. Namun bahkan dalam badai kekuatan itu, Xiao Yan tahu… lawannya terlalu kuat. Saat tubuhnya hampir remuk, suara lembut bergema di udara.
“Kamu pikir kamu bisa mengambil muridku?”
Suara itu datang dari langit, menembus lapisan ruang yang terkunci. Cahaya putih turun seperti hujan meteorit, dan dari dalamnya muncul sosok berjubah abu — rambut putihnya melayang, matanya membawa kebijaksanaan tanpa batas.
“Yao Chen…” bisik Xiao Yan. “Guru!”
“Anak dari klan yang jatuh,” suara Gu You menggelegar, “datanglah bersamaku ke Klan Jiwa, atau hadapilah neraka di sini!”
Xiao Yan menatapnya dengan dingin. Api surgawi bergolak di sekeliling tubuhnya, membentuk bunga teratai yang berputar perlahan — Flame Lotus yang bahkan menantang surga.
“Kalau begitu,” katanya lirih, “izinkan aku menguji batasku.”
Langit terbakar. Api Pembakar Surga Kaisar Emas meledak dari tubuhnya, melahap udara dan membentuk formasi raksasa di angkasa. Gu You terkekeh — namun di balik tawa itu, ketegangan jelas terasa. Pertempuran pun dimulai.
Petir dan api menari. Gunung runtuh, langit robek, dan lembah berubah menjadi lautan api. Namun bahkan dalam badai kekuatan itu, Xiao Yan tahu… lawannya terlalu kuat. Saat tubuhnya hampir remuk, suara lembut bergema di udara.
“Kamu pikir kamu bisa mengambil muridku?”
Suara itu datang dari langit, menembus lapisan ruang yang terkunci. Cahaya putih turun seperti hujan meteorit, dan dari dalamnya muncul sosok berjubah abu — rambut putihnya melayang, matanya membawa kebijaksanaan tanpa batas.
“Yao Chen…” bisik Xiao Yan. “Guru!”