Setelah sekian lama hidup dalam bayang-bayang dendam dan penyesalan, Endou akhirnya menyelesaikan semua rencananya. Orang-orang yang menyakitinya—yang menghancurkan hidup Aono dan dirinya—telah tumbang. Tapi siapa sangka… saat semua usai, hatinya justru terasa kosong.
Di tengah kehampaan itu, satu pesan dari Yumi datang seperti cahaya di lorong gelap.
"Menurutku, sekarang kamu sudah boleh memaafkan dirimu sendiri, Endō."
Kata-kata yang sederhana, tapi penuh makna. Kata-kata dari seseorang yang melihat sisi lembutnya, bahkan saat dunia hanya mengenal sisi dingin dan pendendam dari Endou.
Yumi, gadis yang diam-diam menyimpan perasaan, tidak datang dengan tuntutan. Ia hanya datang membawa sebuah tangan yang ingin menggandeng, bukan menggenggam. Dan akhirnya, untuk pertama kalinya, Endou merespons dengan ketulusan—bukan balas dendam, bukan rasa bersalah—tapi cinta yang tumbuh perlahan dari rasa saling memahami.
“Kalau begitu, besok sepulang sekolah di depan stasiun, ya. Aku mau ajak kamu ke kafe yang ingin aku kunjungi. Temani aku, ya?”
Kalimat sederhana yang menjadi momen paling manusiawi dari Endou. Bukan sebagai sosok murid misterius yang menyusun strategi diam-diam… tapi sebagai remaja biasa, yang akhirnya membuka hatinya.
Video ini adalah akhir dari babak kelam, dan awal dari perjalanan baru. Bukan kisah cinta yang sempurna, tapi kisah cinta yang layak diperjuangkan.
💬 Tulis di komentar: Apakah kamu juga pernah menemukan seseorang yang menyentuh hatimu saat kamu merasa hancur?
🔔 Jangan lupa subscribe biar kamu nggak ketinggalan momen manis selanjutnya dari Endou & Yumi! Ini belum berakhir...