Air Mata Terakhir Bunda (novel dan film) mengisahkan perjuangan luar biasa Sriyani, seorang ibu tunggal di Sidoarjo, yang berjuang membesarkan kedua putranya, Delta dan Iqbal, sendirian setelah suaminya pergi. Berlatar belakang tragedi lumpur Lapindo, Sriyani menjadi buruh cuci setrika dan penjual lontong kupang demi membiayai sekolah anak-anaknya, menanamkan nilai kejujuran, kerja keras, dan pentingnya ilmu. Kisahnya berpusat pada pengabdian Delta yang bertekad membalas budi ibunya, yang didikan dan doanya menjadi kekuatan utama dalam hidup mereka, dengan puncak emosional saat Sriyani meninggal dalam peristiwa lumpur saat akan menyaksikan wisuda Delta.