Sorry, according to the request of the copyright owner, this film is not available in your area.
PERGI TANPA PESAN - PRINCESS ZORA & MARTA | Storytelling Charles Marta
Feedback
Melaporkan
7 Ditonton Premium5 jam yang lalu
“Pergi Tanpa Pesan” mengisahkan tentang Princess Zora, gadis alien dari planet Unicorn, dan Marta, seorang manusia biasa yang tinggal di Bumi. Dua makhluk dari dunia berbeda ini pernah dipertemukan oleh takdir, lalu dipisahkan oleh waktu dan jarak yang tak bisa dijangkau.
Zora datang ke Bumi secara tak sengaja, jatuh dari langit dan bertemu dengan Marta — seorang laki-laki yang sederhana namun penuh kasih. Dalam waktu singkat, Zora membawa cahaya baru dalam hidup Marta: ia mengubah kesepian menjadi kehangatan, dan luka masa lalu menjadi harapan. Mereka berbagi tawa, diam, bahkan luka yang tak pernah sempat terucap.
Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Suatu malam, Zora datang dengan tatapan sendu dan kata-kata yang menggantung di udara. Ia berbicara tentang kewajiban yang memanggilnya kembali ke planet asalnya — tempat di mana ia sebenarnya harus berada. Marta mencoba menahan, memohon, bahkan menawarkan diri untuk ikut ke dunianya, tapi Zora hanya tersenyum pilu. Ia tahu, ada batas yang tak bisa mereka langgar.
“Kalau aku berpamitan dengan kata-kata, aku takut aku tidak bisa pergi,” ujar Zora dengan mata yang berkilat di bawah cahaya bulan. San benar. Keesokan harinya, Zora benar-benar pergi tanpa pesan, tanpa pamit, tanpa jejak.
Marta terpuruk. Dunia yang dulu berwarna karena Zora kini terasa kelabu. Ia menjalani hari-harinya dengan sepi, berusaha tersenyum walau hatinya hancur berantakan. Setiap malam ia menatap langit, mencari bayangan cahaya ungu yang dulu menandakan kehadiran Zora. Kadang, ia merasa cahaya itu muncul kembali sebentar saja, seolah Zora mengirimkan pesan diam dari kejauhan: “Aku masih mengingatmu.”
Namun hidup di Bumi harus terus berjalan. Marta mulai belajar menerima kenyataan bahwa cinta sejati kadang tidak selalu berakhir dengan kebersamaan. Ia menanam bunga matahari di halaman rumahnya simbol harapannya agar Zora, di planet yang jauh itu, bisa melihat bahwa ia masih menunggu, tapi juga telah belajar untuk tetap hidup.
Dilarang memposting ulang tanpa izin dari Kreator.
“Pergi Tanpa Pesan” mengisahkan tentang Princess Zora, gadis alien dari planet Unicorn, dan Marta, seorang manusia biasa yang tinggal di Bumi. Dua makhluk dari dunia berbeda ini pernah dipertemukan oleh takdir, lalu dipisahkan oleh waktu dan jarak yang tak bisa dijangkau.
Zora datang ke Bumi secara tak sengaja, jatuh dari langit dan bertemu dengan Marta — seorang laki-laki yang sederhana namun penuh kasih. Dalam waktu singkat, Zora membawa cahaya baru dalam hidup Marta: ia mengubah kesepian menjadi kehangatan, dan luka masa lalu menjadi harapan. Mereka berbagi tawa, diam, bahkan luka yang tak pernah sempat terucap.
Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Suatu malam, Zora datang dengan tatapan sendu dan kata-kata yang menggantung di udara. Ia berbicara tentang kewajiban yang memanggilnya kembali ke planet asalnya — tempat di mana ia sebenarnya harus berada. Marta mencoba menahan, memohon, bahkan menawarkan diri untuk ikut ke dunianya, tapi Zora hanya tersenyum pilu. Ia tahu, ada batas yang tak bisa mereka langgar.
“Kalau aku berpamitan dengan kata-kata, aku takut aku tidak bisa pergi,” ujar Zora dengan mata yang berkilat di bawah cahaya bulan. San benar. Keesokan harinya, Zora benar-benar pergi tanpa pesan, tanpa pamit, tanpa jejak.
Marta terpuruk. Dunia yang dulu berwarna karena Zora kini terasa kelabu. Ia menjalani hari-harinya dengan sepi, berusaha tersenyum walau hatinya hancur berantakan. Setiap malam ia menatap langit, mencari bayangan cahaya ungu yang dulu menandakan kehadiran Zora. Kadang, ia merasa cahaya itu muncul kembali sebentar saja, seolah Zora mengirimkan pesan diam dari kejauhan: “Aku masih mengingatmu.”
Namun hidup di Bumi harus terus berjalan. Marta mulai belajar menerima kenyataan bahwa cinta sejati kadang tidak selalu berakhir dengan kebersamaan. Ia menanam bunga matahari di halaman rumahnya simbol harapannya agar Zora, di planet yang jauh itu, bisa melihat bahwa ia masih menunggu, tapi juga telah belajar untuk tetap hidup.