AKHIR PAHIT SEAN KINGSTON

Kalau kita mundur ke pertengahan tahun 2000-an, tepatnya di sekitar 2007, dunia musik pop dan R&B lagi diramaikan oleh seorang remaja asal Jamaika-Amerika bernama Sean Kingston. Pada saat itu, hampir semua orang pasti pernah dengar lagunya yang meledak di mana-mana yaitu Beautiful Girls. Lagu dengan nada melodius, lirik yang sederhana tapi nempel di kepala, ditambah suara Sean yang khas membuat namanya langsung melejit. Lagu itu jadi semacam soundtrack wajib di radio, televisi musik, sampai pesta-pesta anak muda. Popularitasnya naik begitu cepat, dan Sean seakan jadi bintang baru yang punya segalanya. Bukan cuma lewat Beautiful Girls, Sean Kingston juga memperkuat posisinya di dunia musik lewat kolaborasi dengan musisi besar. Salah satu yang paling diingat tentu saja Eenie Meenie bersama Justin Bieber. Lagu itu ikut melambungkan namanya ke pasar global, dan banyak yang yakin Sean punya masa depan panjang sebagai penyanyi pop-R&B papan atas. Dalam waktu singkat, ia jadi idola baru, apalagi dengan image anak muda yang penuh percaya diri, gaya santai, dan lagu-lagu yang gampang diterima telinga banyak orang. Kesuksesan itu juga membawa Sean pada gaya hidup yang identik dengan kemewahan. Ia sering terlihat dengan mobil-mobil mewah, pakaian mahal, perhiasan mencolok, dan pesta glamor. Tapi seperti yang sering kita lihat di dunia hiburan, tidak semua kisah sukses bisa bertahan lama. Popularitas itu ternyata nggak selalu stabil. Seiring berjalannya waktu, pamor Sean mulai memudar. Lagu-lagu barunya tidak lagi meledak seperti dulu, sorotan media semakin jarang datang, dan panggung yang dulu selalu penuh penggemar kini mulai berkurang. Pelan tapi pasti, nama Sean Kingston semakin tenggelam di tengah munculnya bintang-bintang baru. Dari situlah hidupnya mulai berubah arah. Bukan lagi soal meraih hits baru atau tampil di panggung-panggung besar, melainkan masuk ke cerita yang sama sekali berbeda dengan bayangan banyak orang.