“Kau akan mengerti nanti, Miyuki. Bahwa kau cuma mainan... seperti aku.”
Ketika Miyuki mengurung diri dalam rasa bersalah dan kesepian, sosok tak terduga berdiri di depan pintunya: Eri, mantan pacar Kondo.
Dengan kulit pucat seperti mayat dan suara getir, Eri tak datang untuk menuntut maaf. Ia datang membawa cermin masa depan—gambaran menyedihkan tentang siapa Miyuki akan menjadi: seorang perempuan yang dibuang, disesatkan cinta, dan kehilangan segalanya.
Dalam dialog yang menyayat, Eri menyebut masa lalu, menyentuh luka Miyuki, dan mengutuknya secara lembut. Bukan dengan teriakan, tapi dengan tatapan kosong dan senyuman getir, yang berkata:
“Lihat aku baik-baik… Aku adalah dirimu beberapa tahun ke depan.”
💬 Dalam video ini:
Konfrontasi psikologis antara dua gadis yang pernah mencintai orang yang sama.
Eri menggambarkan “takdir” yang tak bisa dihindari bagi Miyuki.
Dosa-dosa masa lalu yang mulai menagih bayaran.
Pertemuan pertama dan terakhir mereka yang diwarnai rasa benci, takut, dan rasa bersalah.
🩶 Kalau kamu pernah kehilangan segalanya karena keputusan sendiri… kamu akan mengerti rasa sakit Miyuki.
🌸 Like & Subscribe jika kamu percaya bahwa luka paling dalam adalah yang tidak terlihat.
🔔 Episode baru setiap hari— drama, misteri, pengkhianatan, dan luka batin dari balik seragam SMA.
https://saweria.co/nontonduluyuk
Thank you yang udah support
📌 YouTube: @nontonduluyuk
📌 TikTok: @nontonduluyuk
📌 Instagram: @nontonduluyuk
📌 Bstation: @nontonduluyuk