Bab 6: Perasaan Eida Kepada Pangeran Ogawa

Bab 6: Perasaan Eida Kepada Pangeran Ogawa. Eida menatap Pangeran Ogawa dari kejauhan, diam-diam mengamati setiap gerak-geriknya. Meski mereka berdua anggota Kara, hubungannya tidak pernah sederhana. Ada jarak yang tak terlihat, seperti medan magnet yang menolak sekaligus tertarik. Eida merasa ada sesuatu dalam dirinya yang terus tergelitik setiap kali Pangeran Ogawa tersenyum, bahkan sekadar menatapnya dengan tatapan datar yang misterius. Hari itu, dalam latihan rutin anggota Kara, Pangeran Ogawa bergerak dengan ketenangan yang menusuk. Eida berdiri di tepi ruangan, tangannya bersilang, mencoba menahan detak jantungnya yang seakan-akan tidak sinkron dengan langkahnya. Ia selalu mencoba bersikap profesional, tapi sulit menahan rasa penasaran yang membara. "Dia selalu begitu… menenangkan, tapi sekaligus membuat hati ini tidak tenang," pikir Eida dalam hati. Tidak ada yang tahu perasaannya. Bahkan teman-teman terdekatnya di Kara, yang dingin dan jarang menampakkan emosi, takkan pernah mengerti bahwa Eida merasa sedikit rapuh di dekat Pangeran Ogawa. Pangeran Ogawa menoleh, seolah mengetahui tatapan Eida. Seketika itu, ada getaran kecil yang merambat di tubuh Eida campuran rasa takut, kagum, dan sesuatu yang lebih sulit diungkapkan. Ia menelan ludah, mencoba menepis perasaan yang mulai menguasai pikirannya. "Jangan biarkan perasaan ini mengganggu penilaianmu," bisik Eida pada dirinya sendiri. Tapi semakin ia mencoba mengabaikannya, semakin jelas bahwa perasaan itu tidak bisa dipendam lama. Ada sesuatu yang membuatnya ingin lebih dekat, ingin memahami sisi manusiawi dari Pangeran Ogawa yang jarang ia lihat. Tanpa disadari, Eida mulai mencari alasan untuk selalu berada di dekatnya dalam misi, dalam latihan, bahkan sekadar saat ia harus menyampaikan laporan. Setiap interaksi kecil menjadi begitu berarti, dan setiap senyuman tipis Pangeran Ogawa membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Namun, di dunia Kara yang penuh intrik dan rahasia, Eida tahu satu kesa