Pernikahan Arwah (2025) | Full Movie HD | Film Indonesia
Feedback
Melaporkan
17 Ditonton Premium6 jam yang lalu
Salim dan Tasya begitu bahagia karena akan segera menikah. Sebelum menikah, pasangan itu melakukan sangjit, proses lamaran sekaligus perayaan penyatuan dua keluarga menjelang pernikahan mereka. Semua tampak baik-baik saja hingga Tasya mulai merasakan hal-hal aneh saat sangjit. Awalnya dia melihat penampakan seorang wanita tua berambut putih misterius pada saat sangjit. Engkim[a] Fang Fang dari Salim dikabarkan meninggal, tepat setelah acara sangjit selesai. Karena Salim adalah satu-satunya keluarga yang dipunyai engkim Fang Fang, maka Salim mau tidak mau harus menyembahyanginya dan mengurus pemakamannya. Selain harus mengurus pemakaman engkimnya, Salim juga diwajibkan untuk melanjutkan ritual keluarga dengan membakar dupa setiap hari di sebuah altar dalam sebuah rumah misterius yang sering muncul di mimpi Tasya. Akibat hal tersebut, sesi foto pre-wedding yang sebelumnya rencananya dilakukan di Hong Kong diubah ke rumah tersebut. Ketika tim photoshoot yang dipimpin oleh Febri sampai di rumah itu, mereka mulai diganggu dan dihantui oleh arwah seorang pengantin perempuan Tionghoa Indonesia yang seperti menginginkan sesuatu dari Tasya dan Salim.
Pada saat sesi pemotretan, Tasya tiba-tiba pingsan. Tim foto menemukan hasil foto yang ganjil di mana seperti ada bayangan di belakang Salim dan Tasya. Setelah sadar, Tasya melihat penampakan seorang wanita berbaju pengantin merah yang kemudian menuntunnya ke sebuah ruangan tersembunyi tempat di mana mayat Mei Hwa tersimpan. Harja yang merasa sangat ketakutan memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah tersebut. Keesokan harinya, Salim bersama Febri mengubur mayat Mei Hwa ke kuburannya di halaman.
Perilaku Tasya yang semakin aneh membuat Arin menemui Koh Chung-Chung di Kelenteng, yang memberi tahu bahwa adanya energi kesedihan yang kuat di rumah tersebut dan menyarankan untuk melakukan ritual pernikahan arwah. Tasya mulai melihat masa lalu Mei Hwa yang hidup di zaman penjajahan Jepang
Salim dan Tasya begitu bahagia karena akan segera menikah. Sebelum menikah, pasangan itu melakukan sangjit, proses lamaran sekaligus perayaan penyatuan dua keluarga menjelang pernikahan mereka. Semua tampak baik-baik saja hingga Tasya mulai merasakan hal-hal aneh saat sangjit. Awalnya dia melihat penampakan seorang wanita tua berambut putih misterius pada saat sangjit. Engkim[a] Fang Fang dari Salim dikabarkan meninggal, tepat setelah acara sangjit selesai. Karena Salim adalah satu-satunya keluarga yang dipunyai engkim Fang Fang, maka Salim mau tidak mau harus menyembahyanginya dan mengurus pemakamannya. Selain harus mengurus pemakaman engkimnya, Salim juga diwajibkan untuk melanjutkan ritual keluarga dengan membakar dupa setiap hari di sebuah altar dalam sebuah rumah misterius yang sering muncul di mimpi Tasya. Akibat hal tersebut, sesi foto pre-wedding yang sebelumnya rencananya dilakukan di Hong Kong diubah ke rumah tersebut. Ketika tim photoshoot yang dipimpin oleh Febri sampai di rumah itu, mereka mulai diganggu dan dihantui oleh arwah seorang pengantin perempuan Tionghoa Indonesia yang seperti menginginkan sesuatu dari Tasya dan Salim.
Pada saat sesi pemotretan, Tasya tiba-tiba pingsan. Tim foto menemukan hasil foto yang ganjil di mana seperti ada bayangan di belakang Salim dan Tasya. Setelah sadar, Tasya melihat penampakan seorang wanita berbaju pengantin merah yang kemudian menuntunnya ke sebuah ruangan tersembunyi tempat di mana mayat Mei Hwa tersimpan. Harja yang merasa sangat ketakutan memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah tersebut. Keesokan harinya, Salim bersama Febri mengubur mayat Mei Hwa ke kuburannya di halaman.
Perilaku Tasya yang semakin aneh membuat Arin menemui Koh Chung-Chung di Kelenteng, yang memberi tahu bahwa adanya energi kesedihan yang kuat di rumah tersebut dan menyarankan untuk melakukan ritual pernikahan arwah. Tasya mulai melihat masa lalu Mei Hwa yang hidup di zaman penjajahan Jepang