Genre: Drama, Slice of Life
Siswa SMA, Yatora Yaguchi adalah anak nakal dengan nilai yang sangat baik, tapi tidak termotivasi untuk menemukan panggilan sejati dalam hidup. Yatora menghabiskan harinya bekerja keras untuk mempertahankan akademik nya sambil bergaul dengan teman-temannya yang sama. Namun, di bawah sikap karibnya, Yatora tidak menikmati aktivitas baik dan berharap dia bisa menemukan sesuatu yang lebih memuaskan. Sementara memikirkan keadaan, Yatora melihat dirinya sendiri menatap pemandangan yang indah di Shibuya. Tidak mampu mengungkapkan bagaimana perasaannya tentang pemandangan yang luar biasa, la mengambil kuas, berharap pikirannya akan disampaikan pada kanvas. Setelah menerima pujian atas karyanya, kegembiraannya dia akan mengirimnya dalam perjalanan untuk memasuki Universitas Tokyo yang sangat kompetitif Tokyo, sekolah yang hanya menerima satu di setiap 200 pelamar. Menghadapi rekan berbakat, kurangnya pemahaman seni yang baik, dan berjuang untuk mendapatkan persetujuan orang tuanya, Yatora dihadapkan oleh banyak kesulitan.
Dengan harapan mengamankan salah satu dari lima titik bergengsi dalam program pilihannya, Yatora harus menunjukkan bahwa ketidakpengalamannya tidak menentukan dirinya.
Genre: Drama, Slice of Life
Siswa SMA, Yatora Yaguchi adalah anak nakal dengan nilai yang sangat baik, tapi tidak termotivasi untuk menemukan panggilan sejati dalam hidup. Yatora menghabiskan harinya bekerja keras untuk mempertahankan akademik nya sambil bergaul dengan teman-temannya yang sama. Namun, di bawah sikap karibnya, Yatora tidak menikmati aktivitas baik dan berharap dia bisa menemukan sesuatu yang lebih memuaskan. Sementara memikirkan keadaan, Yatora melihat dirinya sendiri menatap pemandangan yang indah di Shibuya. Tidak mampu mengungkapkan bagaimana perasaannya tentang pemandangan yang luar biasa, la mengambil kuas, berharap pikirannya akan disampaikan pada kanvas. Setelah menerima pujian atas karyanya, kegembiraannya dia akan mengirimnya dalam perjalanan untuk memasuki Universitas Tokyo yang sangat kompetitif Tokyo, sekolah yang hanya menerima satu di setiap 200 pelamar. Menghadapi rekan berbakat, kurangnya pemahaman seni yang baik, dan berjuang untuk mendapatkan persetujuan orang tuanya, Yatora dihadapkan oleh banyak kesulitan.
Dengan harapan mengamankan salah satu dari lima titik bergengsi dalam program pilihannya, Yatora harus menunjukkan bahwa ketidakpengalamannya tidak menentukan dirinya.