Martha, seorang pekerja migran ilegal di Malaysia, pulang ke kampung halamannya di Pulau Rote untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Sementara itu, ia harus menghadapi traumanya sendiri setelah mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh majikannya yang dipanggil Datuk di tempat kerjanya.[3] Orpa, ibu dari Martha dan keluarganya menjadi korban diskriminasi dari keluarga besarnya dan masyarakat sekitar setelah melihat perubahan perilaku dari Martha. Martha justru malah menjadi korban kekerasan seksual di kampung halamannya. Akibat perilaku aneh Martha, dia akhirnya dipasung di rumahnya.