Menggambar anime cool😎, lihat sampai akhir, adaa.......
Feedback
Melaporkan
101 Ditonton Premium25/10/2023
ada cerita sedikit
𝙆𝙚𝙣𝙖𝙡𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙧𝙪
Dag-dig-dug rasa hatiku kenalan dengan wanita cantik di dunia maya. Melalui inbox dia mengirimi aku nomor watshappnya. Aku pun meluncur ke aplikasi hijau milik yang empunya Facebook itu.
- Udah makan dek?-
Chatku basa-basi.
Lama dia bales dan senang bukan main waktu tanda centangnya berubah biru.
Dia sedang mengetik...
Lama aku menunggu, ngetik apa dia itu? Ngetik novel? Kok dari tadi mengetik mulu nggak muncul-muncul. Lama banget.
Cling...
Satu chat masuk, langsung aku baca.
- Udah, Mas. Kamu udah makan, Mas? Makan apa?- Balasnya.
- Biasa makan nasi sama telur ceplok-
Pesan terkirim, centang dua warna hitam. Lalu berubah biru.
Dia pun sedang mengetik...
- Kismin -
Mak jleb dapat balasan itu. Eh, tapi ada pesan masuk berikutnya.
- Maaf, Mas. Barusan yang bales anakku yang SMP -
Oh, syukurlah. Aku pikir dia, kan?
- Nggak apa-apa. Memang kalau boleh tanya, anakmu berapa?-
Pesan ku kirim lagi. Centang biru lagi dan sedang mengetik lagi.
Kali ini lama banget sumpah balesnya, sampai beberapa menit.
Saat aku lelah dengan penantian, satu pesan masuk darinya.
- kuy..kuy..cukukuruk..pok jeru..pok jeru..-
Aduh! Ini siapa lagi yang bales? Batinku.
- Maaf Mas, barusan yang bales anakku yang SD-
Eladalah, banyak bener anaknya?
- Oh, nggak apa-apa kok. Kalau boleh tahu, anakmu berapa? - aku mengulangi pertanyaan.
Centang biru dan seperti tadi sedang mengetik.
- hfgd7483gbdjkofnyllunbekenekhuhudhhagh-
Sumpah, darah tinggi ku naik tiba-tiba baca itu. Emosi campur mumet menterjemahkan arti dari tulisannya.
- Maaf, Mas. Tadi yang balas anakku yang TK-
Sejak saat itu, aku sudah tak berani lagi chat dia. Takut aja nanti yang bales Bapaknya, Emaknya, Pak RT, Pak Lurah, Pak Camat. Aduh!
Dah lah!
Dilarang memposting ulang tanpa izin dari Kreator.
ada cerita sedikit
𝙆𝙚𝙣𝙖𝙡𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙧𝙪
Dag-dig-dug rasa hatiku kenalan dengan wanita cantik di dunia maya. Melalui inbox dia mengirimi aku nomor watshappnya. Aku pun meluncur ke aplikasi hijau milik yang empunya Facebook itu.
- Udah makan dek?-
Chatku basa-basi.
Lama dia bales dan senang bukan main waktu tanda centangnya berubah biru.
Dia sedang mengetik...
Lama aku menunggu, ngetik apa dia itu? Ngetik novel? Kok dari tadi mengetik mulu nggak muncul-muncul. Lama banget.
Cling...
Satu chat masuk, langsung aku baca.
- Udah, Mas. Kamu udah makan, Mas? Makan apa?- Balasnya.
- Biasa makan nasi sama telur ceplok-
Pesan terkirim, centang dua warna hitam. Lalu berubah biru.
Dia pun sedang mengetik...
- Kismin -
Mak jleb dapat balasan itu. Eh, tapi ada pesan masuk berikutnya.
- Maaf, Mas. Barusan yang bales anakku yang SMP -
Oh, syukurlah. Aku pikir dia, kan?
- Nggak apa-apa. Memang kalau boleh tanya, anakmu berapa?-
Pesan ku kirim lagi. Centang biru lagi dan sedang mengetik lagi.
Kali ini lama banget sumpah balesnya, sampai beberapa menit.
Saat aku lelah dengan penantian, satu pesan masuk darinya.
- kuy..kuy..cukukuruk..pok jeru..pok jeru..-
Aduh! Ini siapa lagi yang bales? Batinku.
- Maaf Mas, barusan yang bales anakku yang SD-
Eladalah, banyak bener anaknya?
- Oh, nggak apa-apa kok. Kalau boleh tahu, anakmu berapa? - aku mengulangi pertanyaan.
Centang biru dan seperti tadi sedang mengetik.
- hfgd7483gbdjkofnyllunbekenekhuhudhhagh-
Sumpah, darah tinggi ku naik tiba-tiba baca itu. Emosi campur mumet menterjemahkan arti dari tulisannya.
- Maaf, Mas. Tadi yang balas anakku yang TK-
Sejak saat itu, aku sudah tak berani lagi chat dia. Takut aja nanti yang bales Bapaknya, Emaknya, Pak RT, Pak Lurah, Pak Camat. Aduh!
Dah lah!