Skill Ampas ternyata melawan hukum Dewa dan Over power

Menceritakan tentang Fate Graphite, ia mempunyai sebuah skill aneh yang tak begitu berguna yaitu "Gluttony" alias kerakusan. Karena skill anehnya ini, ia menjadi mudah lapar dan lemas. Ia juga hanya berada di level 1 dengan kemampuan rendahan.  Di dunia yang mengagungkan skill sebagai pemberian dewa, Fate Graphite disebut sebagai seseorang yang tidak diberkati oleh dewa. Kemampuan minim dengan level rendah, menjadi sasaran empuk untuk orang lain merendahkannya dan menginjak-injak harga dirinya.  Hal ini tak terkecuali dilakukan oleh para kesatria suci, mereka berbuat onar dengan meninggikan jabatan namun tak bermartabat seperti gelar mereka. Hanya Roxy kesatria suci dari keluarga Hart yang mengayomi rakyat dan menghargai Fate.  Hingga suatu malam, Fate yang tengah berjaga melihat perampok yang menyusup ke istana. Fate melaporkan hal tersebut pada Roxy, namun Roxy justru mempercayakan hal tersebut pada Fate.  Dengan memberanikan diri sekuat tenaga, Fate akhirnya bisa menangkap perampok tersebut. Akan tetapi, hal aneh terjadi. Saat Fate melayangkan serangan pada perampok tersebut, ada suara asing yang berkata bahwa skill kerakusan nya aktif. Saat ia mengecek status skill-nya, poin skill-nya meningkat drastis. Hal ini juga berdampak pada tambahan pada skill baru. Seperti membaca pikiran, menyembunyikan status, dan tentunya kerakusan. Sayangnya, level Fate tetap tak meningkat.  Karena berhasil menangkap perampok, Fate meminta agar kejadian ini ditambahkan pada prestasi Roxy. Hal ini dikarenakan Fate tak mau mendapat perlakuan lebih buruk dari keluarga Vleric. Roxy pun memberikan hadiah pada Fate. Yakni pemindahan Fate ke keluarga Hart agar Fate tak lagi mendapat perlakuan seenaknya dari para kesatria suci Vleric.  Keesokan harinya, Fate akhirnya memutuskan untuk mencari pedang. Sayangnya, gajinya selama 2 tahun tak mencukupi untuk membeli sebuah pedang. Uangnya hanya cukup untuk membeli senjata rongsokan yang bahkan hampir patah dan tidak layak.  Namun di tumpuk