Tidak mau menyerah begitu saja, Jan-di bergegas memacu sepedanya ke rumah mewah Jun-pyo dan sampai disana tak lama setelah mobil pria itu tiba. Namun dengan cepat Jun-pyo pindah ke kursi pengemudi dan sambil menjulurkan lidah untuk mengejek, memacu mobilnya keluar rumah.
Wajah Jan-di berubah putus asa, namun mendadak sebuah mobil sport berwarna putih berhenti didekatnya. Pengemudinya adalah seorang wanita cantik, yang langsung membukakan pintu dan menyuruh Jan-di masuk supaya mereka bisa mengejar Jun-pyo. Dalam keadaan bingung, Jan-di menurut.
Kejar-kejaran berakhir ketika mobil sport putih itu berhasil menghadang mobil Jun-pyo, dan si wanita cantik langsung turun sambil menodongkan pedang kendo ke arah pria itu sambil memarahinya yang telah bersikap tidak sopan pada wanita (dalam hal ini Jan-di). Rupanya, sang wanita adalah Gu Jun-hee yang tidak lain adalah kakak Jun-pyo.
Meski galak, Jun-pyo ternyata tidak berkutik saat berhadapan dengan sang kakak. Begitu sampai di rumah, Jun-pyo sengaja menolak untuk makan malam bersama (meski untuk itu ia harus menahan lapar) sehingga Jun-hee 'hanya' ditemani oleh Jan-di, Woo-bin, dan Yi-jung. Dari mereka, wanita itu akhirnya mendengar cerita tentang pertikaian sang adik dan Ji-hoo.
Setelah semuanya selesai, Jun-hee mengantar Jan-di pulang dan mengucapkan terima kasih karena gadis itu bisa membuka hati Jun-pyo sehingga lebih manusiawi. Di tempat lain, Ji-hoo mengajak Jun-pyo bertemu untuk menyelesaikan konflik. Namun bukannya tuntas, permusuhan keduanya malah semakin runcing ketika Ji-hoo meminta Jun-pyo menjauhi Jan-di.
Jun-pyo tidak main-main dengan ancamannya, ia mendatangi kepala sekolah Shinhwa serta mengintimidasi supaya Ji-hoo dan Jan-di dikeluarkan. Tiba-tiba, Jun-hee muncul dan menarik sang adik keluar sambil menjewer kupingnya. Setelah itu, ia mengajak para personil F4 lain dan Jan-di untuk ikut.
Begitu sampai dirumah, Jun-hee mengajukan proposal menarik : Jun-pyo dan Ji-hoo bisa menyelesaikan konflik mereka lew