Miao Yi dan Ye Fan pasangan yang serasi

**Bayangan di Balik Cermin Langit** Langit Donghuang terbelah oleh cahaya merah senja. Di atas menara kristal, deru mantra terdengar lembut, namun menyimpan badai di dalamnya. Dunia sedang kacau—para raja bangkit satu per satu, dan setiap langkah mengguncang fondasi surga. Di tengah riuh pertempuran dan intrik, sebutir debu kecil menolak tunduk: Ye Fan, sang hidup dan mati, penantang langit. > “Prioritas utama—teliti dalam enkripsi kata. Kita tak boleh membiarkan dia memecahkan cermin dengan sukses.” Desiran suara itu datang dari Ordo Neraka, sekte yang berdiri di antara hidup dan mati. Mereka berbisik di bawah bayang lilin, menatap barisan kode kuno yang memancarkan cahaya ungu. Setiap huruf di dalamnya adalah mantra, setiap garisnya, sebuah nasib. > “Lihat baris kode ini... seberapa cepatnya?” Ye Fan tersenyum samar. Di matanya, dunia terbakar, dan ia melepaskan seluruh warisan penguasa ofensif dan defensif. “Karena semua orang di Tanah Suci ingin membunuhku,” katanya lirih, “aku harus menanggalkan segalanya.” Di bawah langit yang bergejolak, kuil-kuil suci tak lagi bersatu. Para dewa enggan berpihak, dan raja-raja muda berlomba menuju supremasi. Namun di antara mereka, ada satu nama yang berkilau seperti bintang di air: Miao Yi’an, sang Peri Kuil, lambang kemurnian dan kebanggaan Tanah Suci. > “Miaoyi belum berniat tampil di acara itu,” kata seorang pelayan dengan suara gemetar. “Tolong maafkan kami.” Namun raja muda Zhongzhou, Mo Qiqi, hanya tersenyum dingin. Tatapannya mengandung bara dan kesombongan. > “Aku datang hanya untukmu hari ini, Peri. Jangan permalukan ketulusanku.” Ruang kuil mendadak dingin. Para tamu saling pandang, antara kagum dan takut. Tapi Miao Yi’an menunduk anggun, gaunnya bergetar seperti kabut yang tersentuh angin. > “Hari ini aku merasa tidak nyaman,” katanya lembut. “Kalau pun aku menari, itu takkan memuaskan hati siapa pun.” Raja muda itu tertawa, suaranya menggema seperti logam. “Kau menolak kehendak para Tianjiao? Apakah k